abu bakar mangun

Kamis, 09 Mei 2013

Indonesian Parties Struggle for Elactability

Ulla Fionna*

In February 2013, leaders of Indonesia’s two major political parties were detained on graft suspicions. The arrests of Partai Keadilan Sejahtera’s (PKS, Prosperous Justice Party) president Luthfi Hasan Ishaaq, and Partai Demokrat’s (PD, Democratic Party) chairman Anas Urbaningrum have jeopardized their respective parties’ electoral prospects. While Luthfi has been arrested for suspicions over special favours for certain beef importers, Anas — previously linked to other corruption cases — has allegedly received a luxury car as a bribe for fixing a government construction contract for the Hambalang sports centre project.

Read More »

Hak Minoritas dan Peran Negara: Menguji Argumen Multikulturalisme*

Hikmat Budiman

Under the doctrine of state multiculturalism, we have encouraged different cultures to live separate lives, apart from each other and the mainstream. We have failed to provide a vision of society to which they feel they want to belong.” (David William Donald Cameron, Perdana Menteri Inggris)i

Problematik Minoritas

Seorang individu menjadi bagian dari minoritas karena keterikatannya pada etnik/ras/nasionalitas, agama, kelompok kultural, jenis kelamin, preferensi seksual tertentu, atau pengelompokan-pengelompokan sosial lainnya. Kymlicka (1991 dan 2005) menggunakan ungkapan keanggotaan kultural (cultural membership) untuk mendepiksikan keterikatan tersebut. Identitas individu berjalinan dengan identitas-identitas kolektif dan hanya bisa ditetapkan dalam sebuah jaringan kultural yang bukan lagi privat sifatnya (Habermas, 1991: 129). 

Read More »

Kekerasan Atas Nama Agama: Perspektif Politik*

Cornelis Lay**

Kekerasan: Diskusi Pembuka

Kekerasan merupakan fenomena politik dan sosiologis yang bersifat universal. Ia dapat berlangsung pada level individual, kolektif, institusi, maupun sistem secara keseluruhan. Kekerasan bisa berlangsung secara horisontal pada masing-masing leveli, tetapi bisa juga berlangsung secara vertikal atau kombinasi di antara keduanya.ii Kekerasan juga bisa berlangsung secara terbuka, tetapi juga bisa bersifat tertutup, sebagaimana diekspresikan dengan sangat baik dalam kekerasan domestik yang umumnya menempatkan kaum perempuan dan anak-anak sebagai korban.

Read More »